Sosmed:

Selasa, 10 Januari 2017

Mengenal Paving Blok Limbah Sampah Pak Karsin

Jetis (11/01). SAMPAH, ya kata yang menggambarkan kondisi dimana tidak enak dipandang, bau dan konotasi negatif lainnya. Kadang orang tidak lagi mempedulikan sampah yang mereka buang. Bahkan untuk membuang sampah saja mereka kebanyakan tidak pada tempatnya. Sampah rumah tangga masih banyak ditemukan di sembarang tempat dan bukan pada mestinya sampah itu dibuang.
Kita bisa menjumpai sampah-sampah tersebut di pojok rumah, di halaman belakang, disekitar rumah kita. 
Kondisi inilah yang menggugah hati Pak Karsin, warga RT 10 RW 04 Dusun II Desa Jetis, beliau berinisiatif mengolah sampah-sampah tersebut khususnya sampah plastik untuk didaur ulang dan dibuat barang yang bisa dimanfaatkan lagi. Ya dari sinilah ide pembuatan paving blok dari sampah terlahir. Ditemui di rumah produksinya di RT 12 RW 04 Dusun II Desa Jetis, Pak Karsih menjelaskan bahwa usaha yang ditekuninya ini timbul dari sampah yang sangat banyak ditemui di sekitar rumahnya sejak tahun 2004. Namun karena terkendala berbagai hal, beliau sempat menutup produksi paving sampah ini, sampai pada akhir tahun 2016 lalu, beliau kembali memproduksi paving sampah ini karena dukungan pemerintahan Desa Jetis dan berbagai pihak. (Baca Juga : Karsin Beri Pelatihan di Demak)
Proses produksi paving sampah ini terbilang sangat sederhana dan masih menggunakan tenaga secara manual. Diawali dengan mengumpulkan sampah dari rumah-rumah warga sekitar. Pengumpulan sampah dibantu oleh tim Penggerak PKK Desa Jetis yang turun langsung ke rumah warga. Sampah-sampah tersebut kemudian dipilah mana yang bisa digunakan mana yang tidak, sehari beliau bisa mendapatkan sampah secara cuma-cuma sampai beberapa kilo sampah. Sampah yang digunakan pak Karsin adalah sampah plastik seperti bungkus makanan, kantong kresek, bungkus sabun, detergen, mie instan, karung beras dan sampah dari bahan karet. 
Ibu-Ibu PKK bersiap mengambil sampah di rumah warga

Setelah dipilah, sampah tersebut dicuci di dalam kolam, tujuannya adalah untuk membersihkan sampah plastik tersebut dari tanah. Menurutnya, sampah plastik yang masih mengandung tanah atau pasir nantinya sangat memengaruhi hasil paving. Sampah plastik yang akan dibakar harus benar-benar bersih dari sisa tanah atau pasir. Setelah semua sampah plastik bersih, lalu sampah plastik tersebut dimasukan kedalam tungku pembakaran diatas wajan ukuran sedang. Sampah plastik dibakar sampai keadaan lumer, lumeran plastik tersebut yang kemudia diambil dan dimasukkan kedalam cetakan paving. 
Proses pembakaran sampah
Setelah itu, cetakan paving dipres dengan alat pres selama 15 menit hingga paving mengeras, tidak lupa selama pengepresan, cetakan paving tersebut diairi bagian luarnya tujuannya agar paving bisa cepat mengeras. Setelah seperempat jam menunggu, cetakan paving tersebut dipindah ke wadah yang berisikan air, gunanya adalah supaya paving yang sudah mengeras itu terlepas dari cetakan. Setelah paving terbentuk, tahap selanjutnya adalah membersihkan sisi paving dari plastik yang masih menempel serta merapikan sisi-sisi paving. Tahap akhir dari proses pembuatan paving ini adalah proses pengecatan sesuai pesanan. (baca juga : Karsin diterima Ibu Gubernur)
Proses Pengepresan Paving

Proses Pendinginan Paving

Proses Pengecatan
Kendala yang dialami pak Karsin adalah keterbatasan alat cetak, beliau mengaku hanya mempunyai 1 buah alat cetak, beliau berharap banyak kepada siapa saja untuk membantu mengembangkan usahanya. Minimal bantuan pengumpulan sampah dari masyarakat sekitar. Selain keterbatasan alat cetak, beliau juga membutuhkan tempat yang representatif untuk produksinya seperti adanya sistem pengairan yang mengalir, dan rumah produksi yang lebih tertutup lagi.




Harga jual yang dipatok pak Karsin untuk sebuah paving hasil karyanya adalah Rp2.000,00 (dua ribu rupiah) dan bisa dijual per meter persegi dengan harga Rp75.000,00 per meter persegi. Berminat dengan paving warna-warni yang terbuat dari sampah plastik karya pak Karsin ini? Silahkan hubungi pak Karsin 081220354392 atau anda bisa langsung menengok rumah produksinya di RT 12 RW 04 Dusun II Desa Jetis, Timur Batalyon Infanteri 406 Candrakusuma 200 meter kanan jalan dipinggir sawah. Atau ingin belajar bagaimana paving sampah ini diproduksi? kirimkan surat izin / surat pengajuan dari domisili anda tertanda kepala desa/lurah dimana anda berdomisili. (upikom)

1 komentar: